Pada hari-hari biasa, Rasulullah SAW mengatakan bahwa Al
Quran dikhatamkan tak boleh lebih cepat dari 3 hari dan tak kurang dari satu
bulan, sebagaimana bunyi hadits:

Tapi untuk Ramadhan, ada perlakuan khusus. Tiap malam
Rasulullah bergantian dengan malaikat Jibril melakukan tadarus dan
mengkhatamkan Al Quran. Ulama sekaliber Imam Syafi’i yang sangat berkhidmat
pada ilmu, selama Ramadhan memfokuskan perhatiannya pada ibadah-ibadah khusus,
antara lain tadarus. Diriwayatkan, beliau bisa menamatkan tadarus Al Quran
sebanyak 60 kali selama Ramadhan. Kita tak perlu menelisik lebih jauh,
bagaimana caranya itu sampai bisa 60 kali khatam, memang nggak ada urusan lain?
Hal yang perlu diperhatikan dan kita contoh adalah Rasulullah dan generasi
salaf memberikan perhatian khusus pada bulan Ramadhan untuk ibadah tertentu
yang dianjurkan, antara lain tadarus Al Quran.
Kaitannya dengan tadarus Al Quran selama Ramadhan, memang
tak bisa cuma modal kepingin. Harus ada upaya kuat agar target khatam Al Quran
tercapai. Tentang target berapa kali khatamnya, tentu tak bisa dipukul rata,
disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Bagi teman yang tadarus Al Quran masih dengan tempo lambat
atau sedikit terbata-bata (karena belum terbiasa atau mungkin tak setiap hari
tadarus Quran), jangan bersedih. Waktu Ramadhan ini bisa digunakan untuk
memperbanyak kuantitas membaca, selain juga meningkatkan kualitasnya sebisa
mungkin. Syukur-syukur bisa mencapai target satu kali khatam sebagaimana hadist
di atas. Namun jika tidak bisa mencapai satu kali khatam, fokuskan target pada
alokasi waktu yang digunakan untuk tadarus. Kalau biasanya cuma setengah jam
per hari, selama Ramadhan ditingkatkan misalnya 2 jam sehari, yang bisa
dibagi-bagi lagi dalam beberapa waktu
sesuai selera dan kondisi. Misalnya: setelah sholat subuh,
setelah sholat tarawih, menunggu maghrib, atau sesudah sholat dhuhur.
Bagi yang sudah biasa tilawah sehari-hari, untuk mencapai
target tadarus di bulan Ramadhan yang lebih tinggi dari biasa juga butuh
penataan. Berikut beberapa kiat yang semoga bermanfaat agar target tadarus kita
dapat tercapai selama Ramadhan.
Menjelang
Ramadhan, tentukan target akan berapa kali khatam; 1, 2, 3, 4 kali putaran atau
lebih. Sesuaikan target dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Yang jelas,
upayakan lebih dari 1 kali khatam lah, karena1 kali khatam per bulan
sesungguhnya merupakan kewajiban kita dalam berinteraksi dengan Al Quran di
hari-hari biasa selain bulan Ramadhan.
Ada baiknya kita
membaca mulai dari juz 1 pada hari ke-1 Ramadhan, tidak meneruskan batas
tilawah harian yang biasanya. Ini agar mudah menghitung pencapaian tadarus
kita. Nanti usai Ramadhan, bisa kembali lagi ke batas tilawah yang semula.
Bagi target
bulanan dalam target tilawah harian. Untuk target dua kali khatam (60 juz)
misalnya, berarti satu hari harus tadarus 2 juz. Maka hari pertama harus
membaca sampai juz 2, hari ke-2 tadarus sampai juz 4, dan seterusnya.
Bagi muslimah,
jangan lupa perkirakan hari-hari yang hilang karena haid. Jika biasa 7 hari
haid, berarti waktu berpacu untuk tadarus tinggal 20-21 hari. Ini dibagi untuk
60 juz (misalnya 2 kali khatam), berarti 1 hari harus tadarus
sekurang-kurangnya 3 juz.
Kenali diri dengan
baik. Target harian tersebut dapat dibagi-bagi lagi dalam beberapa waktu yang
memungkinkan, dapat juga diselesaikan dalam 1 waktu. Ada yang tadarus setiap
selesai sholat wajib (berarti dibagi 5 kali), ada yang hanya usai sholat subuh
dan sholat tarawih (dibagi 2 kali). Ada juga orang yang mampu membaca 3 kali
juz dalam sekali duduk. Tiap orang punya keluangan waktu dan kebiasaan yang
berbeda-beda.
Manfaatkan setiap
waktu dengan efisien. Kurangi banyak mengobrol atau hal-hal laghwi lainnya, dan
alihkan ke untuk tadarus. Jika kita sudah terbiasa membaca dengan tartil, waktu
untuk tadarus 1 juz sebenarnya cuma 30-45 menit. Artinya, tadarus dengan target
3 juz per hari (3 kali khatam) hanya butuh waktu 1,5 hingga 2 jam dari 24 jam
waktu yang kita miliki setiap hari.
Tadarus merupakan
ibadah yang banyak mengunakan mata dan suara. Tapi yang utama adalah mata.
Jadi, tak perlu bersuara terlalu keras untuk menghemat tenaga. Jika sedang
batuk misalnya, cukup membaca dalam hati juga tak mengapa. Masalah suara saat
tadarus yang kadang-kadang makin lama makin berasa sember, sebenarnya saat itu
pita suara kita sedang dalam masa adaptasi. Jika kita mengalami hal tersebut,
antepin saja, bablas terus, lama-lama suara akan muncul lagi dengan baik.
Begitu kata salah seorang ustad Al Hafidz. Tubuh akan menyesuaikan dengan
perlakuan yang diterima, meskipun awalnya tak terbiasa dan terasa berat. Sama
seperti bangun untuk sahur, awalnya berat, lama-lama terbiasa.
Jika mata pun
sudah lelah dan tak mau diajak kompromi untuk tadarus, masih ada ibadah lain
untuk berinteraksi dengan Al Quran, yaitu menyimak (tasmi’) Al Quran. Hal ini
dapat kita lakukan dari CD player, komputer/laptop, tape recorder atau HP. Ini
dilakukan sambil tetap tadabbur, bukan untuk pengantar tidur.
Manfaatkan
teknologi dengan bijak. Install telepon seluler kita dengan aplikasi Al Quran
digital, juga MP3 Al Quran. Sekarang HP yang low end pun rata-rata sudah dapat
dipasang aplikasi semacam ini, dengan mengunduh dari internet. Al Quran digital
akan bermanfaat jika kita lupa membawa mushaf saku, jadi kita bisa tadarus dari
HP. Juga saat kita di angkutan umum (bis, kereta) mungkin sebagian orang merasa
tak nyaman untuk mengeluarkan mushaf kecil, maka Al Quran digital ini bisa
digunakan untuk tadarus. Sedang MP3 Al Quran dapat digunakan saat mata sudah
benar-benar lelah, sebagaimana poin 8 di atas.
Usahakan selalu
membawa mushaf Al Quran saku kemana pun pergi, sehingga bisa tadarus di mana
saja dan kapan saja. Bagi yang tidak biasa dengan Al Quran saku, bisa dengan Al
Quran yang lebih besar.
Catat batas
terakhitr kali tadarus di tempat yang mudah diakses, selain di mushaf Al Quran
kecil yang kita bawa. Ini untuk mengatisipasi saat mushaf Al Quran lupa tidak
dibawa, kita tetap bisa melanjutkan tadarus di mana saja sesuai batas tadarus
kita. Biasanya yang paling mudah adalah mencatat di organizer HP. Denganbegitu,
kita tak akan tergantung pada 1 mushaf, tapi bisa tadarus dengan mushaf yang
lain atau dengan Al Quran digital di HP. Asal mushaf/aplikasi yang digunakan
sama-sama standar (Al Quran pojok, Utsmani).
Kadang-kadang kita
perlu menabung banyak tadarus di awal-awal Rmadhan, mumpung masih semangat.
Jika target harian 3 juz misalnya, bisa saja digeber hingga 6-7 juz per hari.
Ini untuk mengantisipasi hal-hal tak terduga di belakang hari. Mulai banyak
jadwal kegiatan baksos Ramadhan, atau undangan ifthor (buka puasa) dari
sana-sini, cukup menyita waktu untuk tadarus kita.
Komitmen untuk
menghukum diri jika target tadarus harian tidak tercapai. Sisa target yang
tidak tercapai harus segera dipenuhi pada hari berikutnya, jangan dibiarkan
menumpuk terlalu lama. Misalnya hari ke-1 seharusnya tadarus hingga juz 2 tapi
baru mencapai 1 juz, maka hari ke-2 harus tadarus 3 juz yaitu juz 2, 3 dan 4.
Cari tempat
tadarus yang paling mampu membuat kita bertahan lama untuk duduk tenang. Jangan
tempat yang terlalu nyaman karena akan ada godaan mengantuk sehingga tak sadar
dapat tertidur setelah tadarus beberapa lama.
Lawan kantuk
sebisa mungkin. Ganti-ganti posisi dan tempat tadarus jika kantuk mulai
menggoda. Pindah ke ruangan lain akan menimbulkan suasana baru sehingga kantuk
hilang. Atau regangkan otot sebentar. Atau ganti posisi, capek membaca Al Quran
sambil duduk, bisa tadarus sambil berdiri. Tapi jangan tadarus sambil berbaring
(kecuali terpaksa, misalnya harus bedrest), yakin deh hal itu tak akan bertahan
lama untuk menjemput mimpi. Atau wudhu lagi, atau mandi sekalian. Rasa
mengantuk bisa juga diatasi dengan minuman panas atau asam, sesuai kebiasaan
masing-masing.
Bisa juga tadarus
bergiliran dalam keluarga antara suami-istri- anak, sebagaimana Rasul dengan
malaikat Jibril. Selain membangun suasana ruhiyah di rumah, jika ada yang mulai
mengantuk akan ada orang lain yang mengingatkan. Saat tak giliran tadarus,
tugasnya adalah menyimak dengan baik, bukan main HP atau ngeloyor ke ruang lain
(kecuali darurat).
Jika menjelang
akhir-akhir Ramadhan target tadarus tampaknya belum tercapai, manfaatkan waktu
10 hari terakhir dengan baik. Saat i’tikaf di masjid, biasanya akan memacu kita
untuk mampu lebih banyak tadarus Al Quran. Suasana ruhiyah di dalam masjid di
mana semua orang juga memperbanyak tadarus, akan mempengaruhi kita untuk
mencoba bertahan. Tadarus, tertidur sebentar, tadarus lagi, dan seterusnya,
hanya terpotong waktu sholat. Jika dilaksanakan dengan baik, saat i’tikaf ini
dalam sehari bisa tadarus 10-15 juz.
Inti dari semua
kiat di atas adalah quwwatul azzm, kuatnya kemauan kita untuk dapat beribadah
dengan baik seperti yang kita targetklan.
Terakhir, banyak
berdoa pada Allah senantiasa minta dikuatkan dan agar kita dapat mencapai
target yang sudah dicanangkan.
Ya Rabb, mudahkan kami untuk menjadikan Al Quran ini sebagai
penghibur kami.
Sumber : http://fimadani.com/tips-dan-trik-tilawah-al-quran-selama-ramadhan/
0 komentar:
Posting Komentar